Apa itu Uji Hipotesis?
Uji hipotesis merupakan metode pembuktian empiris untuk mengkonfirmasi atau menolak sebuah opini ataupun asumsi dengan menggunakan data sampel. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani. Hupo artinya adalah lemah, rendah, dan tidak kuat. Thesis artinya teori, asumsi, pendapat, atau pernyataan.
Berdasarkan
definisi tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa hipotesis juga bisa diartikan
sebagai teori yang sifatnya lemah dan masih perlu dibuktikan kebenarannya. Ada
banyak sekali hipotesis di dunia ini. Tentunya, tidak semua hipotesis dapat
diuji, dan tidak semua hipotesis menjadi hal yang penting untuk diuji. Hal ini
karena pengujian hipotesis juga membutuhkan dukungan dana, waktu, dan tenaga.
Dengan memahami uji hipotesis, kita akan semakin paham dengan pengertian
statistik itu sendiri.
Ciri-ciri
hipotesis yang baik adalah:
· Hipotesis
harus menyatakan hubungan antar variabel
· Hipotesis
harus sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan
· Hipotesis
harus dapat diuji
· Hipotesis
harus sederhana
· Hipotesis
harus menerangkan fakta atau fenomena
Uji hipotesis dilakukan dengan data sampel. Tapi tentu saja tidak semua sampel yang kita ambil berhasil menggambarkan kondisi populasi. Pada dasarnya, besarnya jumlah sampel tetap saja berpeluang untuk menghasilkan kesimpulan yang salah. Uji hipotesis memungkinkan kita untuk melakukan uji eksperimen apakah sampel yang kita gunakan sudah cukup untuk menggambarkan keseluruhan populasi. Dalam berbagai pengujian, tentunya seorang peneliti ingin membuktikan asumsi atau pendapat yang ia percaya. Uji hipotesis membantu kita dalam membuktikan berbagai hal yang terjadi apakah benar-benar fakta atau hanya sekadar teori belaka.